Dalam suatu buku pelajaran Sejarah untuk tingkat SMA, pada bab mengenai "Proses Kelahiran dan Perkembangan Nasionalisme di Indonesia" khususnya materi tentang SDI (Sarekat Dagang Islam),disana ditulis bahwa " Pada tahun 1909 R.M Tirtoadisuryo, seorang bangsawan dan pedagang dari Solo, merintis berdirinya Sarekat Dagang Islam. Tujuannya menyatukan kekuatan para pedagang pribumi yang lemah ekonominya agar dapat bersaing dengan pedagang Cina dan pedagang asing lain yang kuat ekonominya. Keinginan ini mendapat sambutan baik dari Haji Samanhudi, seorang pengusaha batik di Solo dan mendirikan SDI pada tahun 1911", memang bagi orang awam atau yang tidak terlalu peduli dengan sejarah, tak ada kalimat yang keliru dari kutipan diatas, namun bagi pecinta sejarah atau setidaknya pemerhati sejarah pasti tahu bagian kalimat mana yang terasa janggal. Tentu jawabannya terletak pada dua pernyataan, yaitu:
- Bahwa R.M Tirtoadisuryo merintis pendirian SDI pada tahun 1909
- Keinginan ini mendapat sambutan baik dari Haji Samanhudi yang kemudian mendirikan SDI di Solo pada tahun 1911.
H. Samanhudi Tokoh pendiri Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 |
Nah, pertanyaannya sekarang adalah mengapa kedua pernyataan diatas dianggap keliru? mari kita uraikan secara mendalam, memang sangat benar pada tahun 1909 R.M Tirtoadisuryo merintis dan bahkan mendirikan suatu organisasi dengan nama SDI di Bogor, akan tetapi perlu diingat bahwa organisasi yang didirikan oleh R.M Tirtoadisuryo bukanlah Sarekat Dagang Islam melainkan Sarekat Dagang Islamiyah, perbedaannya terletak pada kata Islamiyah. Meskipun perbedaan tersebut sangat sederhana dan hanya dibedakan oleh 3 huruf yaitu YAH diujung kalimat Islam, ternyata maknanya tidaklah sesederhana itu. Menurut Suryanegara (2009:351) dalam buku API Sejarah, dijelaskan bahwa Pendirian Sarikat Dagang Islamiyah di Bogor pada tahun 1909 oleh R.M Tirtoadisuryo, dimaksudkan sebagai organisasi tandingan terhadap SDI (Sarekat Dagang Islam) H. Samanhudi, dengan label Islamiyah, guna membendung makin meluasnya pengaruh dari Sarekat Dagang Islam Haji Samanhudi tersebut. Perlu diketahui bahwa SDI Pimpinan H. Samanhudi didirikan pada hari Senin tanggal 16 Oktober 1905 di Surakarta bukan pada tahun 1911 seperi yang dijelaskan diatas (tanggal pendirian SDI H. Samanhudi ini juga bisa dilihat di Wikipedia). Jadi, bagaimana mungkin pada tahun 1909 R.M Tirtoadisuryo dianggap sebagai perintis SDI padahal SDI itu sendiri berdiri pada tahun 1905, kemudian tentu tentu tidak masuk diakal H. Samanhudi mendirikan SDI pada tahun 1905 berdasarkan ide dari R.M Tirtoadisuryo, bisakah organisasi didirikan terlebih dahulu jauh sebelum ide untuk mendirikan organisai tersebut muncul. Nah, organisasi SDI H. Samanhudi ini terkenal vokal menyerukan anti terhadap imperialisme Belanda. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah Belanda merasa perlu untuk membentuk organisasi tandingan terhadap SDI H. Samanhudi yaitu Sarekat Dagang Islamiyah dan dipilihlah R.M Tirtoadisuryo sebagai pimpinannya, adapun usaha-usaha yang dilakukan Oleh SDI R.M Tirtoadisryo untuk menandingi pengaruh SDI H.Samanhudi adalah:
- Membangun Kerjasama antar kalangan priyayi, bupati (regent), wanita dam pedagang Cina.
- Berusaha memperoleh dukungan dari pejabat kolonial Belanda: Kontrolir dan Asisten Residen
- Berusaha memperoleh perlindungan Bupati atau regent, berikut dananya
- Memperoleh hadiah uang dari Ibu Sri Ratu Wihelmina untuk media "Putra Hindia" yang dipimpinnya (Suryanegara:2009: 355)
Nah dari fakta tersebut, khususnya pada point yang ke-empat, secara logika berpikir mungkinkah pemerintah Belanda memberikan bantuan kepada organisasi pribumi yang anti terhadap Belanda? tentu jawabannya tidak mungkin, Belanda tidak akan memberikan bantuan kepada organisasi yang mengancam kedudukannya di Hindia Belanda, kecuali organisasi tersebut dianggap sebagai organisasi yang pro dengan Belanda serta bersedia menjadi pembantu pemerintah Kolonial Belanda. Jadi masih pantaskah jika ada anggapan tentang R.M Tirto Adisuryo sebagai perintis dari Sarekat Dagang Islam? serta pendirian Sarekat Dagang Islam oleh H. Samanhudi hanya sekedar mengiyakan ide atau gagasan dari R.M Tirtoadisuryo.?
Silahkan dipikir sendiri..!!!!!!
Semoga pernyataan keliru seperti diatas tidak terulang kembali, agar siswa-siswi disekolah mendapatkan sejarah yang benar tentang bangsanya sendiri...
0 Response to "Meluruskan Sejarah Pendirian Sarekat Dagang Islam"
Posting Komentar