Mengapa Revolusi Industri Terjadi di Negara Eropa?

Kita seringkali mendengar tentang sejarah Revolusi Industri yang terjadi di Eropa pada abad ke-18 dimana peristiwa ini selalu dikaitkan dengan mesin uap dan berbagai penemuan penting lainnya, salah satunya penemuan lokomotif oleh George Stephenson, penemuan lokomotif yang memanfaatkan tenaga mesin uap ini dilatarbelakangi oleh persaingan bisnis antara para pemilik tambang swasta di Inggris, di pertambangan milik swasta tersebut mesin uap pada awalnya hanya dijadikan alat untuk menjaga terowongan vertikal tambang-tambang mereka dari bebas air, selain masalah banjir tersebut para pemilik tambang memiliki masalah lain yang harus segera diselesaikan yaitu masalah pengangkutan hasil tambang, mereka berlomba untuk mengangkut hasil tambang secepat mungkin dari tambang ke sungai atau pelabuhan, sehingga mereka bisa mendahului pesaing mereka ke pasar. Secara tradisional, mereka mengangkut hasil tambang dengan kereta kuda yang meluncur sepanjang trek kayu sejajar yang disebut dengan trem. Suatu hari, George Stephenson, seorang manajer buta huruf dipertambangan Inggris, menyadari bahwa pompa uap yang selama ini hanya difungsikan sebagai alat pemompa air ternyata bisa dipasangkan ke gerobak dan digunakan untuk memutar roda, dengan roda gigi yang sesuai maka lahirlah lokomotif. Selain penemuan lokomotif, revolusi industri juga ditandai dengan keberhasilan James Watt menyempurnakan mesin uap pada abad ke-18, hal inilah memicu para penemu Eropa yang pintar menemukan cara memekanisasi alat tenun tekstil sehingga muncullah industri tekstil. Siapapun yang memiliki mesin tenun sekarang bisa mengungguli produk pembuat kain pesaing dan membangkrutkan bisnis mereka, meskipun memiliki dampak positif bagi kemajuan industri yang berarti keuntungan besar  yang akan diterima oleh pemilik modal, ternyata penemuan-penemuan ini tidak begitu menguntungkan bagi kehidupan masyarakat kecil, karena penemuan-penemuan inilah menyebabkan banyak masyarakat Inggris pedesaan kehilangan pekerjaan, mengapa demikian? sangat mudah ditebak, mengingat sebelum terjadinya revolusi industri aktifitas pekerjaan selalu memanfaatkan tenaga hewan dan manusia secara konvensional, namun setelah terjadinya revolusi industri, lapangan pekerjaan pada saat itu lebih memilih untuk menggunakan tenaga mesin berbasis manufaktur dari pada menggunakan tenaga hewan atau manusia. Perekonomian yang pada awalnya berbasis pertanian konvensional menjelma menjadi perekonomian berbasis manufaktur, merasa susah mendapatkan pekerjaan di pedesaan maka penduduk dari desa memilih untuk pindah ke kota, perpindahan penduduk dari desa ke kota secara besar-besaran ini menyebabkan membludaknya populasi penduduk di kota-kota besar Inggris, dikarenakan banyaknya populasi tanpa diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang memadai mengakibatkan meningkatnya angka kriminalitas dalam kehidupan penduduk perkotaan.
Itulah sedikit gambaran mengenai Revolusi Industri yang terjadi di Eropa pada abad ke-18, dari illustrasi di atas kita bisa menyimpulkan bahwa revolusi industri di Eropa disebabkan penemuan hebat manusia yang terdiri dari  dua suku kata, yaitu "Mesin Uap", tak terbayang sebelumnya mesin uap ini mampu merubah segala aspek dalam kehidupan manusia, terutama dalam bidang ekonomi. Kembali jika kita mengingat tentang kehebatan mesin uap ini selalu terbesit dalam benak kita kekaguman terhadap bangsa Eropa yang mampu menciptakan alat multi-fungsi yang sangat canggih dizamannya. Namun tanpa mengecilkan peranan bangsa Eropa yang memperkenalkan tentang kehebatan mesin uap tersebut,banyak dari kita yang belum dan bahkan sama sekali tidak mengetahui bahwa ternyata penemuan mesin uap telah ditemukan di dunia muslim lebih dari tiga abad sebelum kemuculannya dibarat (jika dibarat abad ke-18 maka didunia muslim mesin uap ditemukan pada abad ke-15), dan ternyata didunia muslim mesin itu sama sekali tidak mengubah apa-apa. Mengapa demikian? timbul pertanyaan besar di otak kita mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut, ternyata mesin uap yang ditemukan disana digunakan untuk menggerakkan batang pemanggang sate agar seekor domba dapat dipanggang merata secara efisien pada acara jamuan pesta orang-orang kaya (Penjelasan dalam buku yang ditulis pada 1511 oleh insinyur Turki Taqi al-Din). Namun, selain itu tidak ada aplikasi lain bagi alat tersebut oleh siapa pun, sehingga terlupakan. Hal yang hampir sama juga dialami oleh bangsa Cina kuno, Cina kuno memiliki semua tekhnologi yang mereka butuhkan pada abad ke-10 untuk memekanisme produksi dan menghasilkan barang secara massal, tetapi mereka tidak menggunakannya dengan cara itu. salah satu tekhnologi pentingya adalah menggunakan mesin-mesin bergigi untuk membuat mainan, mereka menggunakan turbin yang didorong oleh air untuk menggerakkan jam besar. Jika mereka menggunakan tekhnologi ini untuk membangun mesin penghemat tenaga kerja sebagaiman yang melahirkan pabrik dan industri-industri di Eropa pada abad ke-18, Revolusi Industri hampir pasti akan dimulai di Cina.
Namun mengapa hal ini (Revolusi Industri) tidak terjadi di kedua wilayah yaitu dunia Muslim dan Cina Kuno yang notabennya lebih dahulu mengetahui tekhnologi dibandingkan dunia barat? dan mengapa justru Revolusi Industri terjadi di Eropa (dunia barat) yang ketinggalan dari dunia Muslim dan Cina Kuno dalam hal tekhnologi justru mampu menciptakan Revolusi Industri yang fenomenal? Jawabannya tidak terlalu terkait dengan penemuan itu sendiri, melainkan terletak pada konteks sosial tempat penemuan tersebut lahir. dibawah ini akan dipaparkan tentang penjelasan dari pertanyaan di atas.
Dalam dunia muslim sendiri, para penemu muslim tidak berpikir untuk menggunakan tenaga mesin uap untuk membuat alat yang akan memproduksi secara besar-besaran barang-barang konsumen, karena mereka sendiri tinggal dalam sebuah masyarakat yang sudah penuh dengan barang konsumsi, dibuat dengan tangan oleh jutaan pengrajin dan didistribusikan oleh jaringan pedagang yang efisien. Selain itu, para penemu itu bekerja untuk orang-orang kelas elite yang memiliki semua barang yang bisa mereka konsumsi dan tidak menuntut mereka untuk menghasilkan produk-produk apa pun untuk sekedar mempertahankan hidup, apa lagi memproduksi secara besar-besaran. Sedangkan untuk bangsa Cina Kuno, yang dikenal dengan birokrasi terpusat kepada kekaisaran yang mengelola seluruh masyrakatnya (SDM) secara efisien. Selain pencatatan dan pertahanan, fungsi utama birokrasi ini adalah mengorganisasi pekerjaan umum mengingat tingginya populasi SDM-nya. Kegeniusan buaday politik Cina adalah kemampuannya untuk memobilisasi masa dan menyerap kelebihan tenaga kerja dengan proyek-proyek pembangunan besar yang berguna untuk publik. Seperti, pembangunan Tembok Besar Cina, kemudian menggali Kanal Besar, yang menghubungkan dua aliran sungai utama negeri itu. Memang Cina memiliki tekhnologi untuk menghemat tenaga kerja manusia, namun dengan alasan apa kaisar Cina harus repot-repot untuk menghemat tenaga dan SDM-nya mengingat hal tersebut dimilikinya dengan jumlah yang sangat banyak? Cina kelebihan penduduk dan tenaga kerjanya murah. Jika harus dipaksakan untuk menggunakan tekhnologi tersebut agar melakukan penghematan tenaga kerja manusia, tentu angka pengangguran akan tumbuh subur , jika banyak buruh dibiarkan menganggur, siapa pula yang akan bekerja menangani urusan gangguan sosial yang ditimbulkannya seperti pengangguran, kemiskinan dan kriminalitas? tentu saja jawabannya adalah golongan birokrat dalam hal ini Kaisar. Inilah yang menyebabkan Cina tidak memiliki motif untuk melakukan penghematan tenaga kerja manusia menggunakan tekhnologi mesinnya.
Hal ini tentu berbeda dengan situasi yang dihadapi oleh Eropa, di Eropa orang-orang yang mampu membuat mesin industri tidak punya tanggung jawab terhadap mereka yang kehidupannya akan dihancurkan secara tiba-tiba akibat barang-barang buatan mesin murah (masyarakat kecil). Lagi pula, orang-orang yang kehidupannya akan segera hancur bukanlah dari kerabat atau sesama suku mereka, hanya orang-orang asing yang belum pernah mereka temui dan tidak akan pernah mereka ketahui namanya. Terlebih lagi, tugas orang lainlah untuk berurusan dengan gangguan sosial seperti pengangguran dan kemiskinan bukanlah urusan mereka, pemikiran individu yang sangat kejam memang. namun itulah kenyatannya kehidupan masyarakat telah terkotak-kotak antara kelas kapital (pemilik modal) dengan masyarakat kecil.
Revolusi Industri hanya dapat terjadi apabila ada prasyarat sosial tertentu, dan pada waktu itu dunia muslim dan Cina Kuno tidak memiliki persyaratan tersebut, sedangkan di Eropa prasyarat itu kebetulan ada. Revolusi Industri juga memiliki konsekuensi sosial yang tak terelakkan, mengalihkan produksi ke mesin-mesin memang mengubah masyarakat, kehidupan sehari-hari dan orang Eropa itu sendiri. adapun perubahan tersebut adalah:

  • Daerah-daerah pedesaan ditinggalkan, penduduknya pindah ke kota-kota besar
  • Hewan-hewan menghilang dari kehidupan sehari-hari bagi kebanyakan orang
  • Waktu menurut jam dan kalender menggantikan penanda waktu alamai seperti matahari dan bulan
  • Jaringan keluarga besar bubar, dan hanya ada keluarga inti satu pria, satu wanita dan anak-anak, keluarga seperti ini merupakan standar yang diterima secara universal pada zaman industri.
Itulah sedikit ulasan mengenai jawaban dari pertanyaan mengapa Revolusi Industri pertama kali terjadi di wilayah Eropa? bukan karena bangsa lain seprti bangsa Arab dan China tidak menaruh minat dalam dunia perindustrian, melainkan lebih dikarenakan kondisi sosial yang tidak mendukung.

0 Response to "Mengapa Revolusi Industri Terjadi di Negara Eropa?"